Senin, 28 November 2011

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN

Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan ILMU PENGETAHUAN Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam- macam pandangan dan teori( epistemologi), seperti: 1. Decartes, ilmu pengetahuan merupakan serba budi. 2. Bacondan David Home, diartikan sebagai pengalaman indera dan batin. 3. Immanuel Kant, pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman. 4. Phyroo mengatakan, bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan. pengetahuan secara teratur yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. tautologis (pengulangan tanpa membuat kejelasan) dan pleonasme atau mubazir saja. Untuk membuktikan tentang apakah isi pengetahuan itu benar, perlu berpangkal kepada teori – teori kebenaran tentang pengetahuan. Teori yang pertama adalah bertitik tolak adanya hubungan dalil, dimana pengetahuan dianggap benar apabila dalil itu mempunyari proposi hubungan dengan dalil yang terdahulu. Teori kedua adalah teori itu benar apabila sesuai dengan kenyataannya. Langkah – langkah memperoleh ilmu dan objek ilmu meliputi rangkaian tindakan dan kegiatan: 1. Pengamatan yaitu suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung dengan cara berpikir analisis, sintesis, induktif dan deduktif. 2. Pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta. Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif diperlukan hal yang ilmiah, seperti: 1. Tidak ada perasaan bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif. 2. Selektif, artinya mengadakan pemilihan tehadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta ataugejala dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada. 3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu. 4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka dibuktikan kembali. Ilmu pengetahuan sekarang menghadapi kenyataan kemiskinan, yang hakekatnya tidak dapat melepaskan diri kaitannya dengan ilmu ekonomi, karena kemiskinan merupakan persoalan ekonomi yang paling sangat berpengaruh, dimana dapat menjerumus kepada kematian. Tetapi di lain pihak ekonomi sekarang berada pada puncak kegemilangan dalam segi intelektual, banyak penggunaan penilaian matematis dan usaha pembuatan model matematis yang merupakan usaha yang sangat makmur. Dalam hal ini tentu ekonomi perlu menyajikan analisi yang nyata, dalam kehidupan sehari – hari dengan bermacam – macam pendapat dan kenyataannya. Sebab, apabila bertentangan dengan nilai – nilai dan etika dalam kehidupan masyarakat dan model – model dibangun tidak sesuai dengan kenyataannya, akan member kesan sebagai ilmu yang mengajarkan keserakahan. ­­­Maka sebagai gantinya dapat disodorkan apa yang disebut “Ekonomika Etik” oleh Prof. Dr. Ace Partadiredja. TEKNOLOGI Teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah. Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri. Sebagian beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. Namun, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri. Dunia modern yang dibentuk oleh teknologi menghadapi 3 (tiga) krisis sekaligus : 1. Sifat kemanusian berontak terhadap pola-pola politik, organisasi dan teknologi yang tidak berperikemanusiaan. 2. Lingkungan hidup menderita menunjukkan tanda-tanda setengah binasa. 3. Penggunaan sumber daya yang tidak dapat dipulihkan, seperti bahan bakar, fosil. Kehebatan teknologi itu sendiri : Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan, bahwa ilmu pengetahuan (body of knowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of art) yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi. menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri : 1. Rasionalitas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional. 2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah 3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan serba otomatis. 4. Teknis berkembang pada suatu kebudayaan. 5. Monisme, artinya semua teknis bersatu, saling berintekasi dan saling bergantung.Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan. - Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri. Luasnya bidang teknik, digambarkan Jacques Ellul (The Technological Society – 1964), sebagai berikut : 1. Teknik meliputi bidang ekonomi. 2. Tenik meliputi bidang organisasi. 3. Teknik meliputi bidang manusia. Manusia pada saat ini telah begitu jauh dipengaruhi oleh teknik. Gambaran kondisi tersebut situasi tertekan, perubahan ruang dan lingkungan manusia, perubahan waktu dan gerak manusia, terbentuknya suatu masyarakat massa,Teknik-teknik manusia dalam arti ketat. Ciri-ciri Teknologi Barat: 1. Serba intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja, dll. 2. Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat melestarikan sifat ketergantungan. 3. Kosmologi atau pandangan teknologi barat menganggap dirinya sebagai pusat feriferi, waktu berkaitan dengan kemajuan secara linier. Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penerapan ilmu pengetahuan khususnya teknologi sering kurang memperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi manusiawinya. Perdebatan sengit dalam menduduk perkarakan nilai dalam kaitannya dengan ilmu teknologi. Sehingga kecenderungan sekarang ada dua pemikiran, yaitu : 1. Yang menyatakan ilmu bebas nilai. 2. Yang menyatakan ilmu tidak bebas nilai. Kemajuan Teknologi: 1. Kemajuan teknologi yang bersifat netral, terjadi bila tingkat pengeluaran lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan yang sama. 2. Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja, kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan. 3. Kemajuan teknologi yang hemat modal, fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya. KEMISKINAN Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan tema sentral perjuangan bangsa, sebagai inspirasi dasar dan perjuangan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita – cita menciptakan raktat adil dan makmur. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, dipengaruhi oleh 3 hal: 1. Persepsi manusia terhadap kebutuahan pokok yang diperlukan. 2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar. 3. Kebutuhan objektif manusia untuk dapat bisa hidup secara manusiawi. Ciri – cirri kemiskinan: 1. Tidak memiliki faktor produksi seperti, tanah, modal, dan keterampilan. 2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha. 3. Tingkat pendidikan yang rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar, karena harus membantu prang tua mencari tambahan penghasilan. 4. Kebanyakan tinggal didesa sebagai pekerja bebas, berusaha apa saja. 5. Banyak yang hidup dikota berusia muda dan tidak mempunyai keterampilan. Kemiskinan dapat dikatagorikan kedalam 3 unsur secara umum: 1. Kemiskinan disebabkan handicap badania atau mental seseorang. 2. Kemiskinan disebabkan oleh bencana alam. 3. Kemiskinan buatan (buatan manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan struktual: struktur ekonomi, politik, social, maupun kultur).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar