Senin, 28 November 2011

AGAMA DAN MASYARAKAT

Fungsi Agama 1. Menurut lembaga sosial, agama merupakanbentuk perilaku manusia yang terlembaga.Dalam masyarakat ada tiga aspek penting yaitu : Kebudayaan, system social dan kepribadian. 2. Teori fungsional dalam melihat kebudayaan adalah wujud suatu kompleks dari ide – ide, gagasan, nilai – nilai, norma – norma dan peraturan. 3. Fungsi kepribadian dalam ini merupakan suatu dorongan kebutuhan yang kompleks dan kecendrungan bertindak. 4. Aksioma teori fungsional agama adalah segala sesuatu yang tidak berfungsi akan lenyap dengan sendirinya. 5. Masyarakat inustri bercirikan dinamika dan semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan. 6. Perkembangan iptek mempunyai konsekuensi penting bagi agama. 7. sekulerisai cenderung mempersempit ruang gerak kepercayaan dan pengalaman keagamaan. Pelembagaan Agama Agama bersifat universal, permanent, dan mengatur dalam kehidupan. Menurut Elizabeth K. Notinghan yaitu : 1. Masyarakat yang terbelakang dan nilai – nilai sacral. 2. Masyarakat indutri yang berkembang. 3. NU, semula tidak memiliki anggaran dasar setelah 1972 baru dirumuskan. 4. Dari lembaga keagamaan berkembang pola ibadah, pola ide – ide. Agama dan Masyarakat Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 1983). Sedangkan agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Sedangkan Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi, dan budaya.. Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”. Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu. Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar